Sabtu, 30 Agustus 2008

Renunganku… Tentang Ramadhan

Bissmillah…
Rasulullah pernah bersabda, "Kalau datang bulan Ramadhan, terbukalah pintu surga, tertutuplah pintu neraka, dan syaitan-syaitan terbelenggu" (HR Muslim). Bolehlah kita men-tadabburi (memahami) hadis tersebut secara harfiah. Dengan semangat bathin yang suci, kami pikir itu semua betul adanya. Hadis tersebut shahih (yaitu hadis yang sanadnya bersambung; para perawi hadisnya adalah orang-orang yang adil; para perowinya adalah orang yang al dlobith / cermat; terbebas dari kontroversi; dan tidak memiliki cacat.), tidak ada keraguan lagi sedikit pun. Untuk kita orang yang beriman, kita mengimani bahwa surga itu nyata, nereka itu pun nyata, bahkan musuh nyata kita kaum muslimin adalah syaitan (QS. Al-Baqarah: 168). Tentunya syaitan itu pun nyata. Men-tabadaburi hadis di atas secara bathin, membuat kita terbentengi akan hal-hal yang merusak ke-khusyuk-an kita dalam menjalankan ibadah puasa, ke-khusyuk-an kita dalam melakukan shalat tarawih, tilawatil dan tadabbur Qur’an, shadaqoh serta lain sebagainya. Bentengilah jiwa ini dari hal-hal yang merusak ibadah kita di dalam bulan penuh barokah ini, bulan dimana merupakan bukti sayang ALLAH kepada kita, umat pilihanNYA.

Boleh men-tadabburi secara bathin, boleh pula (kalau gitu…), men-tadabburi secara zhohir. Ketika bulan puasa (Ramadhan) digulirkan oleh ALLAH, orang-orang mulai berkopiah, perempuan mulai dengan seksama mencoba untuk menutupi auratnya dengan jilbab dan kerudung, masjid-masjid penuh sesak sesesak-sesaknya, alunan para pembaca Qur’an dari masjid dan surau terdengar menyejukkan hati, diskotik-diskotik dan tempat dugem mulai mengeluh karena peraturan pemerintah untuk menutupnya selama sebulan penuh, Miras dirazia, zakat-zakat mulai dipunguti, ditambah dengan kesadaran ber-zakat dan ber-shodaqoh yang sedang memuncah dan membumbung tinggi dari umat ini, serta lain sebagainya lain sebagainya. Secara fisik terlihat, bahwa kita semua dalam barokahnya ALLAH, dalam naungannya ALLAH, di dalam sebuah sistem yang indah, tatanan kehidupan islami yang murni, bersih dan suci.

Tidak mungkin salah lagi, bahwa pintu surga memang sedang terbuka lebar-lebar. Bahkan sistem dan keadaan itu pun mempersulit orang untuk berbuat kejahatan (bukankah ini berarti bisa dikatakan bahwa pintu neraka ditutup rapat-rapat?). Belum lagi, jangan coba-coba ada orang atau sekelompok orang bikin ribut dan keributan yang mengkoyak-koyak orang islam pada bulan ini, semua akan mengecamnya bahkan melaknatnya, bukankah ini berarti tidak akan ada syaitan yang berani memporak porandakan tatanan kehidupan islami yang hakiki ini (syaitan dibelenggu)?

Indah jelas, aman pasti, barokah jaminannya, surga hasilnya, jika memang keadaan ini dipertahankan untuk 11 bulan ke depan, selepas bulan Ramadhan ini. kami masih memiliki keyakinan yang mendalam, bahwa siapa pun pemimpin negara ini, siapa pun yang masuk ke dalam legislatif negara ini, siapa pun yang menduduki departemen-departemen pemerintahan, siapa pun itu, tidak akan bisa berbuat banyak, jika memang sistem dan tatanan kehidupan yang islami nan hakiki di bumi pertiwi ini tidak pernah ada dan terjaga.

Alhamdulillah…

Ditdit N. Utama

Tidak ada komentar: